Tuhan.. Tolong Pilihkan Agama Yang Baik Buat Saya, Kalau Bisa Jangan Islam
kabarpagi - Iman
Emmanuel Manik atau akrab disapa dengan nama El Manik (lahir di
Bahorok, Sumatera Utara, 17 November 1949; umur 66 tahun) adalah seorang
pemain film dan sinetron. Selama hampir 35 tahun berkarya, lebih dari
30 judul film telah dibintanginya.
Bagaimana cerita Bapak masuk Islam?
Saya sadar Tuhan itu ada. Tapi saya bingung karena banyak agama yang
ditawarkan. Saya sebenarnya Kristen, tapi saya tak sreg dengan beberapa
ajarannya. Beberapa tahun lalu saya tertarik pada Islam. Ketika itu saya
takut mati. Istri saya Islam dan dia menjalankannya dengan baik. Anak
kedua saya, perempuan, juga Islam. Anak lelaki saya tadinya Kristen taat
lalu masuk Islam. Lha saya? jika mati, mati saya tak jelas.
Saya bingung, Saya berdoa sambil menangis. Tolong pilihkan agama yang
baik buat saya ya Tuhan, kalau bisa jangan Islam (tersenyum) Islamkan
berat. Lagi enak-enak tidur mesti bangun, sholat. Lima kali lagi
sholatnya. Belum lagi puasa. Saya jam sebelas sudah gemeter kalau belum
makan. Lagi pula, banyak yang tak saya suka dengan Islam. Kok umat Islam
banyak yang jadi pengemis? Banyak yang minta-minta dijalanan untuk
pembangunan mesjid? Begitulah dulu saya melihat Islam.
Alhamdulillah, saya punya sahabat. Dia tak pernah ngomong, Manik ayo
masuk Islam, kalau tak kamu masuk neraka. NgTidak. Dia cuma menunjukkan
dia muslim yang baik. Dia puasa, dia sholat. Satu hari dia ngajak saya
buka puasa. Saya tanya dia apa enaknya puasa. Dia tak menjelaskan pake
dalil agama. Dia pake pendekatan kesehatan. Saat itu kelesterol saya
tinggi. Dia suruh saya puasa. Saya nolak. Mana kuat? Jam sebelas saja
udah gemeteran. Trus dia mengusulkan puasa Senin - Kamis saja. Akhirnya
saya coba. Istri saya heran. Eh, ternyata saya kuat. Pelan-pelan saya
tertarik. Saya sering dengar ceramah di TV, radio, sering baca buku.
Akhirnya masuk Islam.
Selama menjadi muslim, ada tak ajaran Islam yang tak masuk akal?
Justru banyak ajaran Islam yang masuk akal saya. Berat memang, tapi
benar. Banyak ajaran Islam yang menyentuh perasaan saya. Bayangkan,
senyum saja berpahala. Saya banyak berubah setelah berislam. Saya
berhenti merokok, minum dan berjudi. Teman saya heran.
Perbedaan paling dasar dalam diri Bapak sejak masuk Islam?
Banyak. Saya mencoba menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi
laranganNYA. Sebelum ini saya pelit pada orang. Kalau ada orang susah,
saya bilang 'Usaha dong'. Sekarang saya sadar rezeki itu yang saya
peroleh tak mutlak milik saya. Ada hak orang berupa Zakat. Sekarang
kalau bisa melakukan sesuatu buat orang, saya merasakan kenikmatan.
Bagaimana Bapak menjaga keislaman Bapak?
Itu yang paling berat. Saya berprinsip mengalahkan hawa nafsu itu
kemenangan terbesar. Saya mulai dari diri sendiri dan keluarga. Kalau
anak perempuan saya malas sholat, saya bilang ke dia,'dulu kamu
nangis-nangis minta saya masuk Islam. Kamu sholatnya malas. Ayo, pergi
sholat sana. Saya boleh nyiram dengan air kalau mereka malas sholat.
Menurut Bapak, apa yang harus diubah dari umat Islam?
Saya mungkin aTidak pedes dalam hal ini, saya mohon maaf. Saya melihat
banyak umat Islam yang perlu di Islamkan lagi. Maksud saya bukan
bersyahadat lagi, tapi berislamlah dengan memakai ilmu dan nalar, jangan
hanya ikut-ikutan atau karena terlanjur Islam. Misalnya saya sering
sholat Jum'at diluar. Banyak orang tak mengerti tata tertib sholat. Mau
rapat saja segan padahal rapat dan lurusnya shaf adalah syarat mutlak
diterimanya sholat. Disuruh mengisi shaf didepan susah sekali. Shaf
pertama itukan pahalanya paling besar. Kalau dia mengerti dan tahu pasti
akan berlomba-lomba. Ini karena mereka berislam tanpa ilmu. Kadang saya
pengen sekali berceramah, tapi saya tahu kemampuan saya terbatas dan
sekarang belum bisa.
sumber : yesmuslim | risalah-hati.blogspot.co.id
Tuhan.. Tolong Pilihkan Agama Yang Baik Buat Saya, Kalau Bisa Jangan Islam
Reviewed by Unknown
on
10:45:00 AM
Rating:
Post a Comment