Mengharukan!!! Walau Sudah Jadi POLWAN Tetap nyambi Jadi Penambal Ban
Kondisi ekonomi orang tua yang pas-pasan ternyata tidak membuat sosok gadis berparas manis ini putus asa. Meski ayahnya hanya seorang buruh tukang tambal ban, malah membuat Bripda Eka Yuli Andini (19) bersemangat dalam menempuh masa depan sebagai polwan.
Gadis
lulusan SMK Negeri 2 Salatiga jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini,
dengan mulus lolos tanpa uang sogokan menempuh pendidikan kepolisian
Pusdik Binmas, Banyu Biru, Ambarawa, Jawa Tengah. Selain itu, selama
menempuh masa pendidikan sebagai Sekolah Calon Bintara (Secaba),
berhasil mengukir prestasi rangking tujuh dari 7.000 peserta lainnya
saat pendidikan kepolisian se-Indonesia.
Meski,
sudah dua bulan menjadi polwan, Bripda Eka, panggilan sehari-harinya
tidak pernah lupa disela-sela kesibukannya sebagai abdi negara tetap
membantu profesi ayahnya sebagai buruh tukang tambal ban di Jalan
Veteran, Pasar Sapi RT 2 RW 6, Kota Salatiga, Jawa Tengah dan bengkel.
Di
rumah kontrakan sekaligus bengkel yang hanya berukuran 6 X 6 meter ini
Bripda Eka jika lepas piket di Mapolresta Salatiga, Bripda Eka membantu
kesibukan orang tuanya melayani langganan tambal ban ayahnya.
Kesibukannya ini dilakukannya sejak duduk di bangku sekolah mulai SMP
hingga SMK.
Anak
pertama dari dua bersaudara pasangan Sabirin (49) dan Darwanti (40) ini
awalnya sama sekali tidak terbayang dibenaknya untuk menjadi seorang
Polwan. Padahal awalnya, Bripda Eka ingin bekerja di sebuah stasiun
televisi besar berskala nasional. Makanya, dirinya mengambil jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan agar mahir dalam bidang editing gambar dan
animasi di televisi atau bidang broadcasting.
"Orangtua
saya nggak pernah mengarahkan. Saya awalnya pingin kerja di broadcast,
bagian editing dan ahli animasi karena saya ingin bekerja di stasiun tv
terkenal. Pernah membuat web dengan teman-teman. Suka saja ngedit video,
ngedit foto pokoknya yang berbau desain grafis lah," ungkapnya saat
ditemui merdeka.com Selasa (25/2) di RSUD Salatiga di Bangsal Kelas 3
Flamboyan, Kota Salatiga, Jawa Tengah menunggui ayahnya Sabirin yang
sedang sakit.
Namun,
menjelang kelulusan, Bripda Eka mendapat dorongan dari Mara
Tilofashanti salah satu guru multimedia komputer di SMK Negeri 2
Salatiga yang saat itu ada sosialisasi penerimaan polwan dari Polresta
Salatiga. Bripda Eka kemudian mencoba mengadu nasib dan keberuntungan
mengikuti seleksi penerimaan Secaba Polri di Kota Semarang, Jawa Tengah.
"Sebelum
jadi polwan. Awalnya aku sempat daftar salah satu perusahaan perkabelan
automotif di PT Autocom di Subang, Jawa Barat. Saat itu tes tertulis
dulu. Terus dapat panggilan ke Semarang untuk seleksi setelah tes
kesehatan di Polri. Kemudian bebarengan, saya milih seleksi di Polri
saja kemudian mengikuti tes kesehatan dan membatalkan untuk tes di PT
Autocom. Ingin cepet kerja biar bisa bantu ayah dan tidak menambal ban
terus," tutur gadis berkelahiran 30 Juli 1996 ini.
Bripda
Eka kepada merdeka.com sempat mengaku tidak percaya diri karena gadis
berparas imut ini hanya memiliki tinggi badan 156 dengan berat hanya 48
saja. Namun, karena mendapat dorongan dari teman-teman sekolah, orangtua
dan gurunya, akhirnya bersama 19 teman satu sekolahnya Bripda Eka
mengikuti proses seleksi Secaba Polri.
"Ada
teman-teman daftar sekitar sekelas lima sama saya. Kalau satu sekolah
SMK Negeri 2 Salatiga ada sekitar 20 teman sama saya. Terus daftar, saya
khan tinggi badan pas-pasan banget. Kok kayak tinggi badan ngepres. Di
bujuk Bu Mara, udah gak papa ikut saja, tahun kemarin ada 7.000 polwan
diterima. Kapan lagi ada kuota seperti itu. Eh, ternyata sekarang sudah
jadi Polwan. Alhamdulillah saya jadi rangking tujuh selama pendidikan
1,5 bulan di Banyu Biru, Ambarawa," ungkapnya.
Meski
telah berhasil menjadi anggota polwan, sosok Bripda Eka tetap
menunjukkan kesederhanaannya. Bagaimana tidak, saat merdeka.com
menemuinya baju, celana dan sepatunya yang dikenakan baju tak bermerek.
Kesantunan dan kepatuhan kepada kedua orangtuanya pun tetap dijaga.
Terbukti,
saat menunggui ayahnya Sabirin yang sedang sakit paru-paru, dengan
setia bersama ibu dan adik semata wayangnya Arjuna Dwi Bagaskara (16)
yang saat ini juga duduk di bangku sekolah SMK Negeri 2 Salatiga seperti
dirinya. Meski dirinya kini telah sibuk bertugas sementara di Unit
Shabara Polresta Salatiga, Jawa Tengah.
SUMBER : TRIBUNNEWS.XYZ
SUMBER : TRIBUNNEWS.XYZ
Mengharukan!!! Walau Sudah Jadi POLWAN Tetap nyambi Jadi Penambal Ban
Reviewed by Unknown
on
3:15:00 PM
Rating:
Post a Comment