SUBHANALLAH...!!!! Ini Alasan Mengapa Shalat Dzuhur Dan Ashar Tidak Bersuara...!!

Tahukah mengapa shalat dzuhur serta ashar tak bersuara?
Pertanyaan ini mungkin saja mewakili beberapa besar orang-orang muslim yang pemula bakal keilmuan serta cuma sekedarmengikuti apa yang sudah dikerjakan oleh bapak, ibu dan orang-orang di lingkungannya. Padahal mengetahui seluk beluk agama jadi harus untuk seseorang muslim.

Ini Alasan Kenapa Shalat Dzuhur Serta Ashar Tak Bersuara

Ada peribahasa yang menyebutkan kalau satu ibadah dengan pengetahuan lebih baik dari pada seribu beribadah tanpa ada ilmu. Hingga dengan hal tersebut kita butuh tahu tatacara shalat seperti hukum mengeraskan bacaan shalat. Permasalahan jahar maupun sirr saat melafalkan bacaan surat tidaklah masalah apakah itu harus atau mungkin sunat dan jadikan kekeliruan itu disempurnakan dengan sujud sahwi seperti lupa bertasyahud awal. Walau demikian bacaan sholat zuhur yang dikeraskan atau tak, lebih bertumpu pada kemampuan untuk melakukannya atau tak.

Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu dalam shahih Muslim telah menginformasikan bagaimana kondisi Rasulullah saat shalat.“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah shalat berbarengan kami. Pada shalat zuhur serta ashar, beliau membaca Al Fatihah serta dua surat di rakaat yang pertama. Sesekali beliau memperdengarkan ayat yang beliau baca.

 Adalah beliau memanjangkan bacaan pada rakaat pertama dari salat zuhur serta memendekkannya pada rakaat yang ke-2. Begitu juga ketika shalat subuh. ”Dari info Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu tersebut menjelaskan pada kita terutama dalam kalimat, “Sesekali beliau memperdengarkan ayat yang beliau baca” bahwa ada kemampuan menjaharkan bacaan surat pada shalat yang umumnya sirr seperti shalat dzuhur ataupun ashar.

Hingga bacaan yang dikerjakan dengan sirr atau jahar bukan Firman Allah di bawah ini bakal makin memperjelas alasan jadi ketentuan sahnya satu sholat. kenapa shalat dzuhur dan ashar tidak

bersuara.

“Dan jangan sampai anda mengeraskan suaramu dalam salatmu serta jangan sampai juga merendahkannya serta cari jalan tengah di antara keduanya itu. ” (QS Al Isra 110)  Tafsir ayat itu menerangkan kalau saat Rasulullah ada di Mekkah, beliau melakukan shalat berjamaah bersama beberapa teman dekat dengan mengeraskan bacaan surat.

Saat golongan musyrikin Mekkah mendengarnya, mereka pun mencaci maki bacaan itu, mencaci maki juga Dzat yang menurunkannya serta mencaci maki orang yang mengemukakannya. Dikarenakan sikap tersebut, jadi Allah pun berfirman, “Dan jangan sampai anda mengeraskan suaramu dalam shalatmu” Sehingga bila dipanjangkan jadi kalimatnya bakal jadi, “Jangan keraskan bacaanmu hingga orangorang musyrik mendengarnya.

Walau demikian Allah juga mengemukakan, “Dan jangan sampai pula merendahkannya. ” Sehingga bacaan harus tetaplah terdengar oleh beberapa sahabat yang ada di shaf pertama. Jadi karena itu Allah memerintahkan Rasul untuk mencari jalan pertengahan di antara keduanya.Dalam kisah yang lain ada keterangan yang menyebutkan, “Maka waktu telah pindah ke Madinah perintah itu sudah gugur. Beliau bisa lakukan yang beliau kehendaki dari keduanya.

Dengan lihat beragam keterangan itu, maka menzahirkan bacaan waktu shalat maghrib, isya serta subuh dan mensirr­kan bacaan shalat dzuhur serta ashar adalah pengamalan yang dikerjakan waktu shalat pertama kali disyariatkan. Allah memerintahkan tak menzaharkan ketika siang hari agar tak jadi celaan untuk kaum musyrikin.

Mengenai kenapa shalat jum’at, shalat ied, shalat istisqa beserta solat yang lain yang dilakukan siang hari bertemura nyaring karena Nabi serta golongan muslim telah pindah ke Madinah di mana kemampuan umat Islam telah terbentuk serta akan tidak ada golongan musyrik yang berani mencela.

Sekian penjelasan kenapa shalat dzuhur serta ashar tidak bersuara Semoga memberi wawasan untuk kita dalam mengetahui aturan yang ada pada shalat serta tidak menyalahkan bila ada yang menzaharkan bacaan pada sholat dzuhur serta ashar.

 

sumber : tribunclub