Astaghfirullah! Hindari Menjadi Tipe Suami Seperti Ini Karena di Kecam Rasulullah
Siapa yang tidak pernah merasakan cemburu? Cemburu adalah sifat
manusiawi yang ada dalam diri seseorang yang muncul ketika ada orang
lain hendak mengambil haknya. Rasa cemburu sering muncul dalam hal
berpasangan atau berumah tangga. Cemburu itu baik adanya karena cemburu
adalah bagian dari cinta. Seringnya, seorang istri lebih mudah tersulut
rasa cemburu. Sedangkan seorang suami sangat jarang menunjukkan rasa
cemburu kepada istrinya. Untuk para istri, inilah tipe suami yang
dikecam oleh Rasulullah.
Tidak hanya istri yang wajib cemburu kepada suami. Seorang suami pun
wajib hukumnya untuk memiliki rasa cemburu kepada istri. Seperti
diketahui, dalam Islam dinyatakan ada tiga tipe laki-laki yang tidak
diijinkan masuk surga yaitu, peminum minuman keras, laki-laki yang
durhaka terhadap orang tua, dan dayyuts. Dijelaskan oleh Rasulullah,
dayyuts adalah tipe laki-laki atau suami yang tidak peduli terhadap
ketidakbaikkan yang terjadi di dalam keluarganya.
Cemburu menurut pandangan Islam menjadi sangat baik ketika rasa cemburu
itu berada pada tempat yang benar, bukan cemburu yang salah dan membabi
buta. Selain tidak pernah memiliki perasaan cemburu terhadap istrinya,
terkadang seorang suami tipe dayyuts ini juga tidak keberatan ketika
sang istri mencoba menarik perhatian dari laki-laki lain atau bahkan
digoda oleh laki-laki lain. Hal ini sangat tidak dibenarkan, karena
itulah seorang suami yang sholeh harus menyadari betapa mulianya bila ia
cemburu kepada istrinya. Cemburu dalam Islam adalah wujud kepedulian
suami terhadap kehormatan dan harga diri istrinya. Hal itu memang benar,
asalkan jangan berlebihan dan
menunjukkan sikap yang membabi buta.
Betapa Mulianya Rasa Cemburu Seorang Suami
Banyak hal-hal mulia yang terkandung dalam cemburu menurut pandangan
Islam. Suami yang cemburu tidak akan suka bila melihat istrinya tidak
menutup aurat. Dengan tegas seorang suami harus meminta kepada istrinya
untuk menutup auratnya demi memenuhi kewajiban sebagai seorang muslimah.
Suami yang baik akan merasa cemburu dan tidak suka bila mengetahui
keluarganya melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum-hukum
syariat. Suami yang mulia akan cemburu bila ada laki-laki lain yang
menggoda istrinya karena istrinya adalah sepenuhnya milik dan haknya.
Maka di dalam pernikahan cemburu itu diperbolehkan asal tidak
berlebihan, salah, dan membabi buta.
Para ulama berpendapat, perasaan cemburu yang timbul dalam hubungan
suami istri hendaknya diikuti dengan jernihnya akal sehat. Sehingga
kecemburuan itu menjadi sesuatu yang mulia. Melalui karyanya, secara
sederhana Syekh Ibrahim menegaskan bahwa hakikat dari rasa cemburu
adalah bersih. Cemburu menurut pandangan Islam adalah cemburu yang jauh
dari nafsu duniawi. Dalam bahasa Arab, cemburu diistilahkan sebagai
ghirah. Ada dua macam ghirah. Ghirah yang pertama disebut ghirah lil
mahbub, yaitu rasa cemburu untuk membela orang yang dicintai. Ghirah
yang kedua disebut ghirah ‘alal mahbub. Ghirah ini lah yang menjelaskan
tentang rasa cemburu terhadap orang lain yang juga mencintai orang yang
dicintainya. Suami yang memiliki ghirah seperti inilah yang disebut
sebagai suami terpuji karena ia betul-betul menjaga apa yang sudah
menjadi miliknya.
Suami yang tidak memiliki cemburu, inilah tipe suami yang dikecam oleh
Rasulullah. Meski dibolehkan, rasa cemburu tetap mempunyai batas. Jangan
sampai kecemburuan yang salah justru merusak kebahagiaan rumah tangga
yang sudah diciptakan. Sejauh mana rasa cemburu itu muncul, pasangan
suami istri harus mampu mengelolanya dengan baik supaya tidak
menimbulkan cacat cela dalam rumah tangganya apalagi sampai berpengaruh
kepada anak-anak.
Sumber:PORTALISLAMI
Astaghfirullah! Hindari Menjadi Tipe Suami Seperti Ini Karena di Kecam Rasulullah
Reviewed by Unknown
on
11:14:00 PM
Rating:
Post a Comment