Terungkap Sudah Ternyata Ini Rahasia Kekuatan KOPRAL BAGYO
Kopral langka dari Solo, Subagyo Lelono, anggota Detasemen Polisi Militer Surakarta memiliki obsesi untuk menundukkan Tugu Monas Jakarta. Lelaki berusia 51 tahun ini berencana membuat aksi heboh dengan berlari keliling Tugu Monas Jakarta, 24 jam nonstop.
Kopral Subagyo keliling Monas sambil memanggul batu 15 kg |
Untuk merealisasikan obsesinya, Kopral Bagyo berangkat dari Solo menuju Jakarta untuk izin kepada komandannya di Kantor Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD Jakarta. Subagyo mengaku dirinya ingin keliling Monas 24 jam menyambut hari ulang tahun Puspom ke-68.
Tepat jarum jam menunjukkan pukul 08.40 WIB, Kopral Bagyo turun dari mobil merdeka.com dan menyapa dua petugas Puspom TNI yang jaga di pintu masuk. Dia memberikan hormat dan menjulurkan tangannya untuk mengajak salaman.
"Gimana kabar Bang? Mau menghadap komandan ya? Hehehe," sapa petugas Puspom TNI sambil menepuk pundak sang kopral, Jakarta, Selasa (19/3).
Selanjutnya merdeka.com mengajak Kopral Bagyo untuk sarapan di kantin Kantor Puspom TNI AD yang terletak di sisi belakang bangunan. Saat memasuki kantin, terpampang banner gambar Kopral Bagyo dengan tulisan "Push up selama 24 jam, push up terlama masuk Museum Rekor Indonesia (Muri),".
Begitu masuk kantin, Kopral langka asal Solo ini langsung ditembak oleh sejumlah jenderal yang sebelumnya telah duduk di dua meja dengan sapaan yang terlihat akrab. Mereka sarapan dan minum es selepas olah raga pagi.
"Mau atraksi demo apalagi ini Bag? Mau mecahkan rekor apa ini?," sapa Wakil Komandan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AD Brigjen TNI Unggul Yudhoyono.
"Ini mau keliling Monas dalam rangka menyambut ulang tahun Puspom. Komandan acara di dalam kantor, saya ritual di luar aja dengan keliling Monas," jelas Kopral Bagyo.
Brigjen TNI Unggul Yudhoyono didampingi dengan sejumlah petinggi Puspom AD seperti Brigjen M Jayusman, Kolonel CPM Dicky Makaminan, Kolonel CPM Firman Subagyo, Kolonel CPM Benny A Sitohang dan petinggi lainnya.
Mereka terlihat akrab antara Kopral Bagyo dengan sejumlah jenderal dan petinggi Puspom AD tersebut. Menurut Kopral Bagyo, dirinya berencana menemui Kepala Badan Puspom AD untuk meminta izin dan restu. Berhubung Mayjen TNI Iran Saefuddin sedang bertugas di luar kota, Kopral Bagyo terpaksa tidak bisa ketemu dengan komandan tertinggi di korps satuannya itu.
"Halooo Kopral, masih hidup kamu?," canda salah satu kolonel yang baru datang masuk ke kantin menyapa Kopral Bagyo.
Menurut Kopral Bagyo, dirinya termotivasi dengan salah satu komandannya Kolonel CPM Benny A Sitohang. "Ini motivator saya, ini salah satu yang terus memotivasi saya. beliau sempat menjadi komandan di Solo dan membuat latihan rutin karate," ujarnya.
Subagyo mengaku dirinya ingin melakukan aksi tersebut, bukan untuk unjuk gigi atau sekadar pamer kekuatan. Namun untuk memberikan contoh kepada kaum muda, utamanya di kalangan muda korps TNI, bahwa di usia tua seseorang apalagi anggota TNI tak boleh berhenti berkarya.
"Meski sudah tidak muda, dan mendekati pensiun, kita tidak boleh nglokro (patah semangat). Kita tunjukkan bahwa kita selalu sehat dan bisa berkarya, berguna bagi nusa dan bangsa," tuturnya.
Selanjutnya, Kopral Bagyo memesan menu sarapan berupa nasi putih, sayur bayam dan telor dadar. Uniknya, Kopral Bagyo tak memesan es teh manis atau es lainnya.
"Jeruk asem hangat agak panas tanpa gula. Yang asem banget ya mbak," pesan Kopral Bagyo.
Selepas makan, Kopral Bagyo pamit dengan komandan-komandannya. Sebelum pamit, dirinya menyempatkan foto-foto dengan sejumlah jenderal itu.
"Nanti kami bantu kalau keliling Monas. Butuh berapa kompi, nanti biar diikutin pasukan lainnya," kata Brigjen TNI Unggul.
BACA JUGA :
Kopral Langka dari Solo
Kopral Bagyo Pernah Dipukuli Satu Kompi
Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di Jakarta benar-benar panas. Meski terik matahari begitu menyengat kulit, hal itu tidak menyurutkan niat Kopral Subagyo Lelono untuk mengitari Monas.
Tepat pukul 10.00 WIB, Selasa (19/3), Kopral Bagyo ini memasuki pintu Monas. Dengan langkah tegap, berkaus hitam, dan sepatu khas TNI AD, Kopral Bagyo mencari sesuatu di sepanjang pinggir pagar Monas.
Kebetulan, terdapat batu berwarna kuning tua tak jauh dari tempat dia berdiri. Kopral Bagyo langsung melepas kaus hitamnya dan hanya mengenakan kaos singlet. Tak hayal, kekekaran dan lekukan tubuh yang kuat terlihat.
Kopral Bagyo mengangkat batu tersebut dan tepat diletakkan dipundaknya. Kemudian, Kopral berusia 51 tahun ini mulai berlari-lari kecil mengelilingi Monas.
Melihat tingkah Kopral Bagyo, tak sedikit pengunjung Monas di siang itu terlihat terheran-heran. Bahkan sekelompok warga negara asing yang berjumlah 6 orang juga tampak bengong melihat Kopral Bagyo berlari kecil sambil membawa batu itu.
"Panas-panas kok lari-lari, bawa apa itu mas? Beras ya, kuat banget," celetuk seorang ibu pengunjung Monas bertanya ke merdeka.com, Jakarta, Selasa (19/3).
"Bukan bu, itu batu. Lagi latihan, hehehe," jawab merdeka.com.
Kopral Bagyo terus berlari kecil mengelilingi Monas dengan memikul batu. Sesekali dia berjalan untuk memindahkan batu dari pundak kanan ke pundak kiri, dan sebaliknya.
Tepat dua menit lebih 20 detik, Kopral Bagyo mengelilingi satu putaran. Dia terus berlari kecil hingga tiga kali putaran. Walaupun tampak ngos-ngosan, Kopral Bagyo optimis suatu saat nanti dirinya mampu mengitari Monas dengan lari selama 24 jam. Ya, Kopral Bagyo memang berobsesi bisa mengelilingi Monas selama 24 jam saat hari ulang tahun satuannya nanti.
Ketika ditanya berat batu yang dia bawa, Kopral Bagyo memperkirakan sekitar 15 kg. "Kalau 10 kilo kayaknya lebih, lebih kok. Kira-kira 15 kilogram," jelas Kopral Bagyo.
Dalam aksinya nanti, Subagyo mengaku tidak akan makan nasi atau makanan berat lainnya. Dirinya juga akan menyiapkan sepatu sebanyak 5 pasang, untuk keperluan tersebut.
"Nanti saya hanya minum air putih dan makan bayam, bukan nasi. Saat buang air kecilpun saya akan tetap sambil berjalan, atau menggerakkan kaki, agar tidak keram," tuturnya.
Kopral yang hobi mendengarkan lagu Rhoma Irama ini mengaku jika dirinya melakukan aksi bukan untuk unjuk gigi atau sekadar pamer kekuatan. Namun untuk memberikan contoh kepada kaum muda, utamanya di kalangan muda Korps TNI, bahwa di usia tua, seseorang apalagi anggota TNI tak boleh berhenti berkarya.
"Meski sudah tidak muda, dan mendekati pensiun, kita tidak boleh nglokro (patah semangat). Kita tunjukkan bahwa kita selalu sehat dan bisa berkarya, berguna bagi nusa dan bangsa," tandasnya.
[has]
cumber : modifika.si.net
Terungkap Sudah Ternyata Ini Rahasia Kekuatan KOPRAL BAGYO
Reviewed by Unknown
on
5:29:00 PM
Rating:
Post a Comment